GELORA.CO - Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu membandingkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan sosok anak kecil. Ia menilai anak kecil lebih paham membedakan zakat atau bukan.
Hal tersebut buntut dari keputusan Bawaslu yang menyebut bagi-bagi uang di amplop berlogo PDI Perjuangan di Sumenep, Jawa Timur bukanlah suatu pelanggaran pemilu.
“Anak kecil aja paham membedakan zakat dan bukan zakat,” cuitannya dalam akun Twitter-nya, Sabtu (8/4/2023).
Ia menyebut Bawaslu seharusnya memiliki malu, walaupun sedikit saja.
“Sebaiknya Bawaslu punya rasa malu sedikit saja,” ungkapnya.
Pasalnya, kejadian tersebut dinilainya jelas sekali. Membagikan Amplop kepada jamaah yang ada di masjid.
“Mana ada zakat dibagi kepada seluruh jamaah,” tuturnya.
Diketahui, beredar video bagi-bagi amplop berlogo PDIP di masjid menjadi sorotan publik. Dalam amplop tersebut, terdapat foto kader PDIP yang merupakan Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Timur Said Abdullah dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Sumenep Ahmad Fauzi.
Sumber: populis